Tuesday, March 14, 2017

MAKNA THOHAROH ATAU BERSUCI MENURUT BAHASA

kita mulai terlebih dahulu dari sisi bahasanya sebab begitulah selalu para ulama memulainya...karena selalunya fiqih di bahas dalam bahasa arab jadi kami harus juga menukil apa yg disebutkan oleh para ulama dalam bahasa arabnya.

mereka para ulama menyebutkan definisi thoharoh sebagai berikut:
الطهارة لغة النظافة والخلوص من الدنس الحسي كالمخاط والمعنوي كحسد وكبر.اهـ بشري الكريم
"Thoharoh dari segi bahasa adalah bersih dan terhindar dari kotoran lahiriyyah seperti ingus dan maknawiyyah seperti iri hati dan sombong"

Jadi itulah maknanya thoharoh dari segi bahasa, ia mencakup bersih-bersih dari kotoran yg terlihat di badan atau pakaian atau tempat atau lainnya begitu juga mencakup bersih-bersih dari kotoran yg tidak terlihat yg ada didalam hati seseorang seperti sombong, iri hati dan lain-lain.

Ketika diperhatikan  definisi di atas dapat kita Fahami bahwa thoharoh itu bukan hanya bersih-bersih dari sesuatu yang najis tapi juga mencakup  bersih-bersih dari kotoran yang Suci seperti ingus, ia adalah kotoran dan banyak orang Jijik kepada ingus orang lain tapi dalam hukum syar'i disebutkan bahwa ingus itu adalah Suci hukumnya, maka dari sisi bahasa bersih bersih-bersih dari kotoran yang suci juga dinamakan thoharoh.

Contoh lain adalah mani, ia juga termasuk sesuatu yang menjijikkan tapi di dalam hukum syar'i khususnya dalam mazhab Imam Syafi'i bahwa mani adalah suci,  Yang berarti jika sesuatu terkena mani lalu kita membersihkannya maka itupun disebut thoharoh dari segi bahasanya. Bukanlah waktunya saat ini untuk membahas dalil-dalil yg membuktikan bahwa mani adalah suci.

Ketika thoharoh atau bersuci mencakup juga bersih dari kotoran batin  maka dapat dipahami bahwa seseorang yang hatinya atau batinnya masih dikotori dengan kotoran hati seperti sombong atau iri hati atau dendam maka boleh dikatakan orang itu belum bersuci atau belum sempurna bersucinya.

Menjauhkan diri dari perbuatan dosa juga dinamakan thoharoh atau bersuci sebagaimana Allah sebutkan di dalam al-Quran tentang pengikut nabi Luth AS di dalam surat al-a'raf ayat 82:

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."

Dan di dalam surat An-naml ayat 56: 

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: "Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih"

di dalam ayat yang tersebut diatas dijelaskan bahwa nabi Luth AٍS dan pengikutnya ketika tidak mau mengikuti perbuatan kaum nabil nabi Luth AS maka kaumnya bersepakat untuk mengusir Nabi Luth AS dan para pengikutnya dari negeri mereka, merekapun menyebutkan bahwa perbuatan Nabi Luth AS dan para pengikutnya yg tidak mau mengikuti perbuatan mereka yaitu malakukan aktifitas seksual menyimpang alias menyukai sesama jenis, laki-laki menyukai laki-laki dan begitupun para wanitanya adalah perbuatan thoharoh atau bersuci karena mereka menjauhkan diri dari perbuatan kotor tersebut untuk menjaga kesucian diri mereka.

penulis: khairullah ramli

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah berkunjung dan membaca blog kami, kami sangat senang jika anda meninggalkan komentar.