Masing-masing umat akan kembali kepada Nabi dan Rasul mereka disaat itu. Kembali kepada para Nabi dan Rasul untuk mendapatkan syafaat dari mereka. Tidak juga ketinggalan Rasulullah dan umat beliau.
Tapi bagaimana Rasulullah mengenal umatnya dari sekian makhluk yang begitu sangat banyak??
Apakah ada tanda di diri umat beliau yang membuat beliau mengenal mereka?
Jawabannya tentu ada..
Jika kita memiliki tanda itu maka beliau akan mengenal kita dan jika tidak maka tentu sebaliknya, beliau tidak akan mengenal kita dan dampaknya yang sangat mengerikan setelah itu adalah kita tidak berpeluang mendapat syafaatnya yang sangat di harapkan.
Seorang yang mukanya hitam legam disana, bagaimana Rasulullah akan mengenalnya..!??
Jangankan beliau jangan-jangan keluarganyapun tidak akan mengenalnya. Dari itu didalam doa wudhu kita diajarkan membaca doa ini:
اللهم بيض وجهي بنورك كما تبيض وجوه اولياءك
“Ya Allah putihkan wajahku dengan cahayaMu sebagaimana menjadi putih wajah-wajah para kekasihMu”
Dibaca ketika membasuh wajah.
Jika wajah seseorang putih bersih disana, masih ada tanda lainnya yang diperlukan agar dikenal Rasulullah dihari kiamat.
Apa tanda itu..??
Tanda itulah yang disebut dengan ghurroh dan tahjiil.
Apa itu maknanya...?
Jika diitinjau dari segi bahasa maka ghurroh berarti warna putih yang ada dikepala bagian depan seekor kuda dari seluruh tubuhnya yang berwarna hitam. Yakni ketika ada kuda berwarna hitam semua tubuhnya lalu hanya bagian depan kepalanya atau ubun-ubunnya berwarna putih maka warna putih itulah yang disebut dengan ghurroh dan jika warna putih itu berada di kaki-kakinya maka itulah yang disebut dengan tahjiil.
Didalam hadits shohih riwayat imam bukhori muslim disebutkan:
ان امتي يدعون يوم القيامة غرا محجلين من اثار الوضوء فمن استطاع منكم ان يطيل غرته فليفعل
“Sungguh umatku dipanggil dihari kiamat putih wajah dan kedua tangan dan kakinya dari bekas wudhu maka siapa yang mampu diantara kalian melebihkan basuhan ghurrohnya maka hendaklah ia lakukan”
Dan didalam hadits Muslim disebutkan:
انتم الغر المحجلون يوم القيامة بإسباغ الوضوء فمن استطاع منكم فليطل غرته وتحجيله
“Wajah, tangan dan kaki kalian akan putih dihari kiamat dengan sebab menyempurnakan wudhu maka siapa mampu diantara kalian maka hendaklah ia melebihkan basuhan wajah dan kedua tangan dan kakinya”
Dari kedua hadits tersebut disunnahkan kita melebihkan sedikit basuhan diwajah disemua sudutnya dan melebihkan sedikit basuhan dikedua tangan serta kedua kakinya. Dengan melebihkan sedikit basuhan dari basuhan yang diwajibkan maka didapat kesunnahannya.
Adapun jika ingin mendapatkan sunnah yg lebih sempurna maka dibasuh wajahnya serta bagian depan kepalanya dan kedua sisi lehernya. Dan untuk kedua tangan dan kaki dibasuh kedua tangannya sampai dengan seluruh kedua lengan atasnya dan dibasuh kedua kakinya dan seluruh kedua betisnya.
Menjadi penting sunnah ini untuk dilakukan disetiap wudhu karena ia akan menjadi tanda untuk Rasulullah SAW mengenal umatnya dihari kiamat.
Dari itu ulama mengatakan seperti yang disebutkan oleh syekh asy syarbini alkhotib dalam kitabnya mughnil muhtaj syarhul minhaaj bahwa hal ini menjadi keistimewaan yang hanya dimiliki umat ini dan tidak dimiliki oleh umat selainnya.
Berkata imam Qostholani dalam kitabnya irsyadus saari syarah shohih bukhori bahwa tanda-tanda di wajah dan kedua tangan dan kaki tersebut ada sewaktu mereka berada di padang mahsyar sampai di telaga Rasulullah lalu hilang tanda itu ketika mereka masuk kedalam surga.